Penulis: Fahrul Akbar (Kanjeng Irul)
Tak mudah untuk mengikhlaskan sesuatu. Namun berikut dengan tips tips ini Sobat dapat belajar.
1. Banyak-banyaklah bersyukur, jangan berputus asa atas nikmatNya.
Ingatlah bahwa nikmat yang diberikan pada kita lebih banyak daripada
derita yang diberikan kepada kita. Syukuri apa yang masih ada pada diri
kita seperti kesehatan, teman, keluarga dan harta (meskipun
sedikit/kurang) karena masih ada yang lebih kurang dari kita. So, be gratefull!
2. Merubah pola pikir. Berpikirlah bahwa hidup kita ini hanya sementara
dan harus dijalani dengan penuh arti. Nggak peduli berapa umur yang
kita punyai, yang pasti kita harus menjadi orang yang bermanfaat bagi
sekitar kita.
3. Menyadari titipan. Berhubungan dengan yang kedua. Jika kita sadar bahwa semua itu sementara, kita juga akan menyadari bahwa semua yang ada pada diri kita adalah titipan. Harta, keluarga dan jabatan hanyalah amanah dari Tuhan. Jadi mesti kita jaga amanah itu dengan sebaik-baiknya. Tuhan menyukai mereka-mereka yang mencintai amanahnya, bukan harta atau jabatannya.
4. Membesarkan hati. Hibur diri kita sendiri dengan sesuatu yang baik. Katakan pada diri kita sendiri, sesuatu yang bisa membangkitkan semangat dan motivasi diri. Misalnya, “Ah, pasti ada yang lebih besar menanti di depan sana,” dan lain-lain. Setidaknya, bisa memberikan semangat untuk menjalani hidup selanjutnya
3. Menyadari titipan. Berhubungan dengan yang kedua. Jika kita sadar bahwa semua itu sementara, kita juga akan menyadari bahwa semua yang ada pada diri kita adalah titipan. Harta, keluarga dan jabatan hanyalah amanah dari Tuhan. Jadi mesti kita jaga amanah itu dengan sebaik-baiknya. Tuhan menyukai mereka-mereka yang mencintai amanahnya, bukan harta atau jabatannya.
4. Membesarkan hati. Hibur diri kita sendiri dengan sesuatu yang baik. Katakan pada diri kita sendiri, sesuatu yang bisa membangkitkan semangat dan motivasi diri. Misalnya, “Ah, pasti ada yang lebih besar menanti di depan sana,” dan lain-lain. Setidaknya, bisa memberikan semangat untuk menjalani hidup selanjutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar